Jika melewati jalan raya antara kota Demak-Kudus, Kudus-Pati atau Kudus -Jepara, Jawa Tengah akan menjumpai pemandangan rumah-rumah dengan ciri atapnya khas "Joglo Kampung" atau istilahnya "Joglo Pencu" (joglo jenis ini identik dengan rumah-rumah adat Kudus yang terkenal itu). Pencu adalah pertemuan empat bidang atap yang tinggi.
Nah, di atas pencu itu diberi wuwungan dengan bentuknya yang khas. Ada yang sepintas seperti konde wayang orang atau pada bagian tengah seperti mahkota. Atap model pencu, dahulunya dibuat dari rumbia (semacam daun kelapa atau palem) tetapi dalam perkembangannya lebih banyak dibuat dari genteng. Genteng Kudus mempunyai motif khusus tumbuh-tumbuhan, dan terdapat juga model genteng gajah (dengan ornamen binatang gajah) di atas wuwungan (bagian paling atas dari genting) dan genteng raja (mahkota) yang bercorak indah.
Genteng wuwungan terbuat dari tanah liat dengan diberi motif bintik-bintik seperti payet pada busana. Payet-payet itu dibuat dari pecahan keramik (beling) warna putih. Bila dipandang dari kejauhan akan nampak indah.
Genteng wuwungan khas Kudus hingga sekarang masih dibuat di sejumlah desa di wilayah Kudus-Pati-Demak. Terutama di sentra-sentra pembuatan genteng dan batu-bata. Harganya telatif lebih murah ketimbang genteng wuwungan khas Kasongan.
Penulis : Daniel Supriyono
Mohon sertakan hak cipta atas foto dan tulisan jika ingin mengutip dari Blog ini.
Friday, August 29, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment